Steve Jobs.
Siapa yang tidak pernah mendengar namanya? Hampir semua orang mengenalnya sebagai pendiri Apple Inc dan pengagas perangkat iPhone, iPod, dan Mac. Tapi ternyata hanya sedikit yang tahu kalau Steve Jobs ini pernah menjadi bagian dari Atari sebelum memulai Apple Inc. Kamu penasaran dengan kisahnya? Baca terus artikel ini sampai habis ya.
P.S. Kalau kamu penasaran dengan salah satu momen bersejarah Steve Jobs, silakan tonton video ini:
Hippie Boy dengan pengalaman sebagai mahasiswa dropout!
Steve Jobs, sosok yang dikenal sebagai salah satu inovator paling berpengaruh dalam sejarah teknologi dan founder dari Apple ini semasa hidupnya memperkenalkan banyak inovasi baru, misalnya cara baru untuk mendengarkan musik dengan format digital melalui iPod dan iTunes atau mempopulerkan UI yang simple dan sederhana dengan Mac.
Tentu dengan segudang inovasinya yang dirilis melalui Apple tidak heran kalau dia berhasil menyabet banyak sekali penghargaan termasuk Edison Achievement Award. Namun demikian ternyata dibalik suksesnya Apple, ada cerita unik tentang bagaimana Jobs mengawali karirnya di dunia teknologi.
Pada awal tahun 1974, Steve Jobs yang berstatus sebagai mahasiswa dropout sedang mencari pekerjaan dan memiliki impian untuk bekerja di bidang teknologi terutama komputer. Kemanakah dia mencari pekerjaan? Yap, Silicon Valley. Kala itu Jobs sudah melirik beberapa perusahaan di Silicon Valley dan akhirnya dia menjatuhkan Atari sebagai pilihan utamanya. Alasannya adalah karena dia merasa Atari itu perusahaan yang keren, cool dengan budaya yang santai.
Ada satu masalahn yang dimiliki Jobs yaitu dia sama sekali tidak mempunyai pengalaman apapun selain statusnya sebagai mahasiswa dropout. Alasan Jobs dropout adalah karena dia tidak suka aturan dan selalu mempertanyakan serta menentang aturan yang ada. Suatu ketika dia curhat kepada Steve Wozniak: " Mereka (dosen dan kampus) membuatku (memaksaku) untuk mengambil kelas-kelas itu (mata kuliah)" yang hanya dibalas singkat oleh Woz: " Ya, itulah yang namanya kuliah". Seperti yang sudah diketahu bahwa Jobs dan Woz sudah berteman sejak lama dan kemudian mereka akan mendirikan Apple Inc (tapi itu akan menjadi kisah di artikel lain).
Atari pada masa itu adalah salah satu perusahaan video game yang sudah punya nama di Silicon Valley, Jobs mendatangi kantor Atari dengan pakaian seadanya(cenderung berantakan), rambut yang tidak tertata rapi, bahkan tidak mandi sama sekali. Jadi kesan pertama karyawan Atari kala itu adalah " Berantakan, tidak rapi, dan bau".
Impresi pertama yang sangat tidak menyenangkan memang sering terlihat dari Steve Jobs. Al Alcorn yang saat itu menjabat sebagai Chief Engineering di Atari memberikan quote dalam buku berjudul "Steve Jobs":
Saya diberitahu, 'Ada hippie boy di lobi. Dia berkata dia tidak akan pergi sampai kita memperkerjakannya. Apakah kita harus memanggil polisi atau mempersilahkan dia masuk?' Saya berkata, 'Biarkan dia masuk'
Usia Atari kala itu belum genap 2 tahun, tapi sudah memiliki nama besar karena produk gamenya yang sangat laku keras di pasaran arcade. Yap, bagi kamu yang sudah tahu sejarah Atari pasti tahu kalau game ini adalah Pong. Dibuat oleh Alcorn pada tahun 1972 Pong merupakan game sederhana dengan game mekanik( gameplay) seperti tenis meja, "produk" ini awalnya adalah mesin yang dibuat hanya untuk keperluan pelatihan saja.
Namun ternyata para pendiri Atari ( Nolan Bushnell dan Ted Daphney) berpikiran lain dan melihat potensi serta peluang bisnis yang menguntungkan dari mesin ini. Akhirnya mereka merilis Pong sebagai produk video game arcade dan benar saja karena game sederhana yang memiliki nuansa nagih dan kompetitif ini akhirnya menjadi sangat populer.
Saking populernya Pong, Atari sampai harus bekerja keras untuk mengejar proses produksi mereka agar bisa memenuhi permintaan pasar, dilain pihak Atari juga harus terus berinovasi untuk menciptakan game baru sehingga mereka membutuhkan tambahan karyawan terutama teknisi(developer, tech guy).
Steve Jobs memang bukan pilihan yang tepat untuk Atari, karena walaupun termasuk cerdas tapi Jobs sama sekali tidak mempunyai skill apapun, bahkan pengalamannya dalam belajar pun sedikit sekali. Tapi salah satu lead developer di Atari, Don Lang beberapa kali meminta tambahan teknisi(a.ka developer), jadi Alcorn pun berjudi dengan memperkerjakan Jobs sebagai karyawan ke-48 di Atari.
Dari Night Shift, Jerman dan Perjalanan Spiritual ke India
Dengan perangai serta sikap dari Jobs yang idealis dan tidak suka aturan, tidak butuh waktu yang lama bagi Lang untuk muak dengan keberadaan Jobs di timnya. Hubungan antara Jobs dan Lang menjadi sangat buruk dan membuat Lang tidak tahan. Seperti yang diceritakan Alcorn pada buku yang sama, "Steve Jobs"; pada suatu ketika Lang mendatangi Alcorn dan menyampaikan protes kepadanya:
Beberapa hari berikutnya(setelah Jobs bekerja), Don mendatangiku dan berkata, "Apa salahku sehingga aku diperlakukan seperti ini?"
Saya merespon, "Apa maksudmu? Kamu bilang kamu membutuhkan tech (developer),kamu sudah dapat kan".
Dia menjawab, "Orang ini(Jobs) sangat buruk dan jorok. Dia benar-benar menjengkelkan dan terlebih lagi dia tidak tahu apa-apa tentang elektronik!"
Kata-kata Lang memang ada benarnya, Jobs sama sekali tidak paham mengenai elektronik sehingga keberandaannya di dalam tim dinilai tidak memberikan kontribusi berarti, bahkan cenderung dianggap tidak membantu sama sekali. Disamping itu kesehariannya dinilai sangat buruk. Perlu diketahui bahwa kala itu Jobs adalah seorang vegetarian dan dia percaya bahwa dengan diet vegetariannya akan membuat tubuhnya tidak bau walaupun tidak mandi sama sekali. Tapi ternyata semua orang di sekitarnya tidak setuju, cap "bau dan berantakan" melekat erat di diri Job terlebih lagi rekan kerjanya di Atari juga tidak menyukai perangai Jobs yang agresif dan kasar.
Kritik dari Lang mengenai kemampuan teknis Jobs memang tepat. Jobs paham mengenai pentingnya design, marketing, dan motivasi, Jobs memang seorang visioner tapi bukan seorang insinyur(teknisi,developer). Namun ternyata Nolan Bushnell sangat menyukai Jobs, Bushnell menilai Jobs cerdas dan mempunyai insting bisnis yang baik. Akhirnya jalan tengah pun diambil, Jobs dipindahkan ke shift malam sehingga dia tidak perlu bertemu rekan kerjanya.
Tugas Jobs saat itu adalah memperbaiki design papan sirkuit. Jobs berada di shift malam selama beberapa bulan dan seringkali mengundang Steve Wozniak ke Atari untuk membantunya dalam aspek teknis yang tentunya sangat dikuasai oleh Woz yang saat itu bekerja di Hewlett Packard. Sangat sulit untuk menjelaskan mengenai apa sebenarnya peran Jobs di Atari pada awal karirnya, tapi ada beberapa cerita bahwa projek pertama Jobs saat itu adalah menyelesaikan design teknis dari game arcade Touch Me.
Tapi ternyata setelah beberapa bulan bekerja di Atari, Jobs bermaksud mengundurkan diri untuk berpergian ke India. "Mencari guru spiritual", begitulah alasannya. Namun di lain pihak Alcorn mendapat ide yang lebih bagus. Atari saat itu memiliki masalah di Munich(Jerman) dimana mereka mengirimkan beberapa kits untuk dibuat disana. Game buatan Atari di design untuk menampilkan 60fps (frame per seconds) yang sudah menjadi standar di Amerika, tapi ternyata di Eropa standarnya adalah 50fps. Dengan teknologi display kala itu, selisih 10 fps akan sangat berdampak pada kenyamanan para player.
Atari berusaha untuk menyelesaikan masalah itu, tapi ternyata membutuhkan tatap muka sehingga Atari harus menugaskan seseorang kesana. Yap, Jobs akhirnya ditugaskan ke Munich untuk menyelesaikan masalah itu. Walaupun Jobs berhasil menyelesaikan masalah FPS di Munich, ternyata rekan kerjanya di Munich memberikan kritik ke Atari Amerika mengenai perangai, sifat, dan bau badan Jobs.
Akhirnya setelah menyelesaikan masalah di Jerman, Jobs bertualang di India selama 7 bulan!. Tidak jelas bagaimana Jobs masih bekerja di Atari saat itu, mungkin Jobs membuat perjanjian khusus dengan Atari kala itu.
Kembali ke Amerika, Breakout dan Kecurangan Jobs
Sangat minimalis, sehingga tidak ada seorang pun disini yang bisa membuatnya walaupun meniru(secara langsung) sekalipun. Tidak ada seorang pun yang paham apa yang dilakukan Woz selain Woz sendiri. Itu(Breakout) adalah hasil karya yang sangat mengagumkan dan luar biasa, sayangnya tidak bisa di produksi secara massal.
Kami berbincang cukup lama dan kemudian saya bertanya, "Apa yang kamu lakukan dengan uang USD5000 itu?.
Woz merespon, "Apa maksudmu?".
Dia terlihat kecewa. Wozniak adalah orang yang lembut. Dia benar-benar orang yang baik.
Akhirnya Woz pun yakin akan kebenaran tulisan dalam buku dan artikel yang dibacanya. Woz pun merasa kecewa dengan sikap Jobs. Dalam buku biografi berjudul "Steve Jobs" yang ditulis oleh Walter Isaacson, Wozniak berkata:
Aku hanya berharap kalau dia(Jobs) jujur saja. Seandainya pun dia mengatakan kepadaku kalau dia(Jobs) membutuhkan uang, dia harusnya tahu dan percaya bahwa bagianku akan kuberikan padanya. Dia adalah teman dan kamu membantu temanmu.
Jobs menyangkalnya dan berkata, "Aku tidak pernah mengkhianati Woz dan selalu memberikan bagian yang sama, 50% dari apapun yang kuterima". Tapi Isaacson mengatakan ketika dia bertanya mengenai isu tersebut secara personal kepada Jobs, Jobs tidak bisa menjawab dan hanya terdiam. Tidak lagi menyangkal bahwa dia pernah bertindak curang terhadap Woz.
Walaupun merasa terluka, Woz berkata kalau dia sudah melupakan semua itu dan dalam websitenya( Woz.org) dia menulis:
Walaupun ada ketidakjujuran, aku sudah merelakannya. Siapa yang tidak pernah bertindak sesuatu yang tidak baik? Jikapun ada, aku sangsi akan tertarik kepada orang seperti itu.
Goodbye Atari, Welcome Apple
Dia(Jobs) memintaku untuk memberi modal sebesar USD50000 dan dia(Jobs) akan memberikan 1/3 dari perusahaannya padaku. Saat itu aku menolaknya (aku pikir aku membuat keputusan yang pintar dan tepat). Terasa lucu ketika aku memikirkan hal itu dan aku tidak merasa menyesal
Terlepas dari Bushnell menolak tawaran investasi Apple, kehidupan finansial Bushnell berjalan lancar dan sangat baik. Walaupun tentu saja memiliki sepertiga dari Apple akan membuat kehidupan finansialnya menjadi lebih luar biasa lagi, tapi Bushnell tidak menyesal. Dalam sebuah interview dengan ABC News dia berkata:
Aku memiliki kehidupan yang luar biasa, keluarga yang luar biasa, istri yang baik. Aku tidak yakin seandainya aku mejadi sangat, sangat, sangat kaya aku akan memiliki semua itu.
Jobs akhirnya mendapatkan dana yang dibutuhkan dan Apple pun berlanjut hingga saat ini. Ada hal menarik mengenai salah satu produk besutan Apple kala itu, yaitu Apple II; Wozniak mengatakan beberapa fitur di Apple II terinspirasi pada masa ketika dia mengerjakan Breakout. Artinya keberhasilan dari Apple memang tidak terlepas dari pengalaman duo Steve ini semasa di Atari.
Memang agak sulit untuk menjelaskan pengaruh apa yang Jobs lakukan pada masanya di Atari. Tapi terlepas dari semua itu seperti yang kita ketahui Jobs adalah salah satu inovator, enterpreneur, dan visioner paling berpengaruh dalam perkembangan teknologi dalam dekade ini dan semua itu dimulai dari karirnya di Atari, sebuah perusahaan Video Game.
artikelnya mantap abis..
BalasHapustapi jadi liat Jobs kayak Frodo baggins, dan woz itu samwise.
Woz yg kerja keras, Jobs yang dapet creditnya
Memang sering terjadi di kota besar hal semacam ini.
Hapus