Pernahkah kamu merasa heran ketika RAM komputermu sudah 32GB dan kamu yakin itu sudah lebih dari cukup untuk mengakomodasi penggunaanmu, tapi ternyata komputermu tiba-tiba slow respon?
Kalau kamu pernah mengalami kedua hal tersebut, cobalah untuk mengintip sebentar Task Manager di tab "Processes" atau "Performances".
Apakah kamu melihat hal ini terjadi pada disk mu?
100% disk usage terpantau melalui Task Manager |
Kalau kamu melihat itu terjadi, maka sudah dapat dipastikan bahwa komputer kamu menderita penyakit yang namanya "100% disk usage"!
Penyakit macam apa itu? Mari kita bahas di materi kali ini.
Oh, ya sebelum kita lanjutkan, dalam materi kali ini sistem operasi yang akan digunakan adalah Windows 10.
Disk Usage vs Disk Space Usage
Sebelum masuk ke pokok inti permasalahan, ada baiknya kalau kita memahami terlebih dahulu apa itu "disk usage". Biar ada ilmu baru walaupun setetes saja.
Disk Usage, cukup jelas ya dari namanya. Disk berarti disk atau dalam ilmu komputer direferensikan sebagai media penyimpanan (bisa HDD ataupun SSD). Usage berarti penggunaan.
Nah, yang umumnya orang salah mengartikan adalah Disk Usage ini sebagai penggunaan drive/storage dilihat dari sisi space. Misalnya HDD 500GB, 100% disk usage adalah ketika HDD sudah terisi penuh. Ini adalah salah kaprah namanya, karena itu adalah hal yang disebut sebagai "disk SPACE usage". Jadi hanya ada penambahan kata "space" ditengah.
Bagaimana dengan "Disk Usage"?
Ternyata "Disk Usage" adalah misalnya HDD memiliki kecepatan R/W sebesar 500 MB/s, jadi dalam satuan waktu tertentu (per second, per detik) HDD dapat membaca atau menulis data sebesar 500MB.
Nah, dengan pemahaman diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan "Disk Usage" adalah penggunaan dari performa R/W dari sebuah storage dalam satuan waktu tertentu.
Kalau HDD kan pake disk, kalau SSD gimana?
Ya tetap namanya "Disk Usage" karena istilah ini sudah ada sejak jaman dahulu kala bahkan sebelum FD sekalipun diciptakan. Kamu tidak akan menemukan istilah "Drive Usage" di Windows, setidkanya untuk saat ini.
Disk Usage adalah penggunaan performa R/W sebuah media penyimpanan (storage). Sementara Disk Space Usage adalah penggunaan space dari sebuah media penyimpanan (storage).
Nah, kalau dengan contoh diatas, misalnya sebuah HDD udah mencapai 500MB/s data transfer. Apa yang akan terjadi dengan data yang ke 501MB?
Pertanyaan bagus, jadi anggap saja HDD itu sebuah pipa air seperti dibawah ini. Pipa adalah HDD, air adalah data.
Ketika dalam pipa sudah dialiri penuh oleh air (data), maka air (data) selanjutnya yang seharusnya masuk ke pipa tidak akan bisa masuk karena jalurnya penuh. Apa yang terjadi? air(data) ini menunggu antrian di luar pipa, dengan kata lain menunggu air(data) didalam pipa(HDD) berjalan(diproses) dan membuat sebuah ruang kosong didalam pipa(HDD). Ya bisa kamu katakan kalau R/W speed ini adalah debit airnya.
Nah, begitulah analoginya.
Proses menunggu (antrian) ini yang membuat komputermu lemot, not responding, atau lagging walaupun RAM masih banyak tersisa. Ini juga merupakan salah kaprah yang sering terjadi, mengatakan komputer yang lemot pasti butuh upgrade RAM. Contohnya untuk kasus ini yang terjadi bukan karena kekurangan RAM, karena memang ini bukan fungsi dari sebuah RAM.
Sampai sini sudah pada paham ya sekiranya apa itu 100% disk usage?
Bagi yang belum paham, jadi begini...
100% disk usage adalah kondisi dimana sebuah storage sudah memproses data dalam jumlah/size maksimal yang bisa dihandle olehnya dalam satuan waktu (biasanya per detik). Bahkan SSD pun bisa mengalami hal ini, jadi ini tidak terjadi hanya pada HDD saja.
Bagi yang belum memahami apa itu proses R/W dan kecepatan storage, bisa dibaca materi mengenai SSD ini: disini.
Wah, sedih juga ngelihat komputer dengan RAM 32GB tapi lemot ya. Solusinya bagaimana?
Ya jelas sedih, apalagi kalau udah pakai SSD.
Solusinya banyak, mulai dari yang mudah, mudah sekali, susah, susah sekali, sampai tricky.
Tapi tenang, karena di Arena Teknologi belajar itu tidak pernah susah, hanya kadang sedikit merepotkan
Solusi Jitu Mengobati Penyakit 100% Disk Usage di Windows 10
Diagnosa umum dari penyakit ini adalah sebagai berikut:
- Komputer terasa lemot atau lag
- Terkadang terasa seperti freeze
- Muncul peringatan not responding dari aplikasi yang digunakan
- Dalam system event log ditemukan banyak event dengan Event ID 129
- Penggunaan disk mencapai 100% bila dipantau dari Task Manager
Jika itu terjadi pada komputer mu, maka cobalah salah satu atau beberapa trik berikut ini:
Trik 1: "Perbaiki" StorAHCI.sys driver
Menurut Microsoft support, event ID 129 adalah event yang mewakili proses reset dari disk controller. Nah, event ini terjadi karena banyak faktor. Salah satu yang sering ditemui adalah AHCI PCIe (Advanced Host Controller Interface PCI-Express) menimbulkan gejala ini ketika Windows 10 berjalan dengan driver Inbox StorAHCI.sys, biasanya terjadi pada SSD tapi tidak menutup kemungkinan juga terjadi pada HDD.
Untuk SSD, masalah ini biasanya terjadi karena bug di firmware. SSD bisa jadi tidak melakukan proses input/ouput sampai benar-benar selesai ketika Message Signaled Interrupt(MSI) mode aktif. Hasilnya Windows storage meletakkan proses untuk reset disk controller (event 129) sembari menunggu proses unresponsive R/W (not responding) dalam satuan waktu tertentu.
Nah, jadi bagaiama pemecahannya?
Langkah ke-1: Identifikasi apakah Windows-mu menggnakan Inbox AHCI Driver (StorAHCI.sys)
- Pencet "Win+R" untuk membuka RUN box, ketik "devmgmt.msc", tekan ENTER.
- Cari "IDE ATA/ATAPI Controllers", klik kanan "Standard SATA AHCI Controller" kemudian pilih "Properties".
- Pilih "Driver" tab dan klik "Driver Details". Kalau kamu melihat "storahci.sys" maka artinya Windows-mu memiliki Inbox driver.
Langkah ke-2: Disable (non-aktikan) MSI di bagian Controller didalam Registry
- Di window "Properties" yang sama dengan langkah sebelumnya, pilih "Details" tab kemudian pilih "Device instance path" dari drop down menu. Perhatikan Value yang berawal "PCI\VEN", ini akan digunakan pada langkah ke-3.
- Buka registry editor, melalui RUN box ketik "regedit". Tekan ENTER.
- Cari "HKEY_LOCAL_MACHINE\System\CurrentControlSet\Enum\PCI\<AHCI Controller>\Device Parameters\Interrupt Management\MessageSignaledInterruptProperties". Dengan "<AHCI Controller>" merupakan device instance path dari step (1) langkah ke-2. Ganti value MSISupported key dari "1" ke "0".
- Restart komputer dan cek apakah ini memecahkan masalah 100% disk usage.
Trik 2: Ubah Energy Option dari Balanced ke High Performance
Trik ini menurut klaim banyak netijen merupakan salah satu trik yang ampuh untuk menyembuhkan penyakit 100% disk usage di Windows 10.
Stepnya sangat sederhana:
Masuk ke Control Panel > Power Options > Change plan settings > Change advanced power settings, kemudian pilih "High Performance" dari menu drop down dan pastikan semua plan settings berada pada opsi "default".
Kemudian restart komputermu dan cek hasilnya.
Trik 3: Settings di Google Chrome dan Skype
Trik ini hanya berlaku pada komputer yang terinstall Google Chrome dan Skype. Ternyata cukup banyak netijen yang merekomendasikan mengkostumisasi setting di Google Chrome dan Skype, entah kenapa karena sesuatu hal yang belum jelas kombinasi tertentu dari konfigurasi Google Chrome dan Skype dapat menimbulkan 100% disk usage pada Windows 10.
Langkah ke-1: Konfigurasi Setting pada Google Chrome
- Masuk ke "Settings" menu di Google Chrome
- Scroll halaman kebawah, klik tombol "Advanced"
- Di bagian "Privacy and security" pastikan "Use a prediction service to load pages more quickly" dalam posisi tidak aktif. Kemudian pastikan "Continue running background apps when Google Chrome is closed" dalam posisi disabled di bagian "System" settings.
Langkah ke-2: Konfigurasi Setting pada Skype
- Pastikan Skype dalam posisi tidak running. Cek pada bagian Taskbar, karena biasanya Skype di konfigurasi untuk minimize ke Taskbar. Lebih baik "End Process" melalui Task Manager
- Buka Windows Explorer ke folder instalasi Skype, secara default ada di Program Files. Masuk ke folder "C:\Program Files (x86)\Skype\Phone\".
- Klik kanan pada "Skype.exe", pilih "Properties". Kemudian masuk ke tab "Security" dan pilih "Edit".
- Blok/highlight "ALL APPLICATION PACKAGES" dan centang kotak "Write". Klik "Apply", "OK", dan "OK" untuk menyimpan perubahan.
- Cek langsung ke Task Manager untuk melihat apakah ini memecahkan masalah 100% disk usage. Tidak perlu merestart komputer.
Trik ke-4: Disable Windows Search
Windows Search merupakan salah satu fitur/service dari sistem operasi Windows sejak jaman Windows XP. Fitur ini memungkinkan kamu untuk mencari file secara cepat. Nah, disinilah biasanya kebanyakan orang akan ragu untuk men-disable service ini, tapi kalau kamu memang jarang atau bahkan tidak pernah memakainya maka sebaiknya di-disable saja. Men-disable service ini bukan berarti kamu tidak akan bisa mencari file dengan fitur search, hanya saja akan membutuhkan waktu yang lebih lama karena proses indexing dari semua file tidak dilakukan oleh Windows.
Indexing adalah proses pencarian files, email, dan konten apapun yang ada didalam komputer sekaligus proses peng-katalog-an informasi dari konten tersebut, misalnya metadata. Setelah proses ini selesai, maka ketika proses search digunakan komputer akan mencari dari katalog index ini. Menjadikan proses pencarian lebih cepat.
Ikuti langkah berikut untuk men-disable service ini.
Langkah ke-1: Disable sementara Windows Search
- Tekan "Win+X" dan pilih "Command Prompt (Admin)". Jika ada pesan untuk allow user control, lakukan proses ini untuk dapat menggunakan CMD ini dengan hak sebagai Admin.
Jika "Command Prompt" tidak tersedia, maka pilihlah "Windows Powershell (Admin)" - Pada CMD ketik "net.exe stop "Windows Search". Tekan ENTER.
- Tunggu beberapa saat, kemudian cek langsung ke Task Manager apakah ini memecahkan masalah. Jika hal ini memecahkan masalahnya, maka lanjutkan ke Langkah ke-2 berikut.
Langkah ke-2: Disable Windows Search Permanen
- Tekan "Win+X", ketik "services.msc" dan tekan ENTER.
- Pada window Services cari "Windows Search". Double klik untuk membuka "Properties"
- Ubah Startup Type ke "Disabled". Klik "Apply" dan "OK" untuk menyimpan perubahan.
- Tunggu beberapa menit (~5 menit) kemudian cek disk usage di Task Manager.
Trik ke-5: Disable Service SuperFetch
SuperFetch dibuat untuk mengurangi waktu booting dan membantu untuk memanggil (load) program lebih efisien. Tapi sayangnya service ini ternyata ditenggarai sebagai salah satu penyebab utama tingkat disk usage yang sangat tinggi di Windows 10. Bagaimana solusinya?
- Tekan "Win+X", pilih "Command Prompt (Admin)" . Jika ada pesan untuk allow user control, lakukan proses ini untuk dapat menggunakan CMD ini dengan hak sebagai Admin.
- Pada CMD window ketik "net.exe stop superfetch" dan tekan ENTER.
- Tunggu beberapa menit (~5 menit) dan cek kembali di Task Manager untuk melihat efeknya.
- Jika berhasil, maka lanjutkan untuk men-disable SuperFetch ini secara permanen, lakukan hal yang sama pada Trik ke-4, Langkah ke-2.
Trik ke-6: Disable Windows Update Service
Beberapa pemakai mengatakan bahwa Windows Update Services kadangkala menyebabkan masalah ini. Tapi ada baiknya kamu melakukan pengecekan terlebih dahulu dengan men-disable untuk sementara dan melihat hasilnya. Untuk kemudian kamu disable secara permanen jika memang sudah diyakini bahwa service ini menyebabkan masalah.
Bagaimana langkahnya?
Lakukan hal yang sama dengan Trik ke-4 Langkah ke-2.
Namun sebenarnya untuk men-disable service ini banyak langkah yang bisa ditempuh. Hal ini akan kita bahas pada materi selanjutnya.
Trik ke-7: Konfigurasi ulang Virtual Memory
Virtual Memory adalah bagian dari ruangan/space dalam storage yang dibuat sebagai ekstensi dari RAM. Jadi ketika RAM sudah tidak cukup untuk melakukan sebuah proses, maka Windows akan menyimpan sementara file-file tersebut di virtual memory ini.
Masalahanya apa?
Sudah jelas bukan, karena proses ini terjadi di storage, maka akan memakan jatah R/W dari storage. Karena itu salah konfigurasi akan memperparah kondisi. Ikuti cara berikut untuk melakukan konfigurasi ulang:
Langkah ke-1: Konfigurasi Virtual Memory
- Tekan "Win+Pause/Break" untuk membuka "System Information". Pilih "Advanced system settings" di panel menu sebelah kiri.
- Masuk ke tab "Advanced", pilih "Settings".
- Masuk ke tab "Advanced", pilih "Change..." pada bagian "Virtual memory".
- Pastikan "Automatically manage paging file size for all drivers" tidak tercentang (non-aktif).
- Pada bagian "Drive", pilih system drive (biasanya C: drive) dan lakukan konfigurasi pada "Initial Size" dan "Maximum Size". Kemudian pilih "Set" dan "OK" untuk melanjutkan ke langkah ke-2.
Tips:
- Initial Size: bervariasi tergantung spesifikasi komputer, jika kamu tidak tahu atau ragu-ragu masukkan saja sesuai dengan "Recommended:" pada bagian bawah.
- Maximum Size: direkomendasikan untuk diisi dengan jumlah 1,5x dari ukuran RAM. Misalnya kalau RAM kamu 4GB(4096MB), maka isi maksimum 6114MB (4096 x 1,5).
Langkah ke-2: Membersihkan temporary files
- Tekan "Win+R", ketik "temp" dan tekan ENTER.
- Pilih semua files dalam folder "Temp" kemudian hapus
Tunggu beberapa saat (~3-5 menit) dan lihat hasilnya.
Trik ke-8: Konfigurasi File Explorer Options
- Buka File Explorer
- Masuk ke "View" dan pilih "Options"
- Masuk ke tab "Search" dan uncheck (hilangkan centang) pada bagian berikut:
- "Include compressed files (ZIP,CAB...)"
- "Always search file names and contents (this might take several minutes)"
- Klik "Apply" dan "OK"
Trik ke-9: Disable Antivirus dan/atau Anti-Malware
Truk ini agak sensitif untuk beberapa orang karena harus dihadapkan dengan pilihan keamanan komputer VS performa komputer. Sebenarnya ini adalah masalah yang sangat mudah untuk diambil keputusan dengan langkah-langkah yang tepat. Apa saja itu?
Sebelumnya mari kita bahas kenapa antivirus dan anti-malware ini bisa menimbulkan penyakit 100% disk usage.
Antivirus dan anti-malware adalah program yang biasanya berjalan dalam bentuk service di dalam sistem operasi Windows. Kenapa service? Karena kedua program ini harus berjalan real time selama komputer digunakan, karena kalau tidak mereka tidak akan bisa mendeteksi secara real time virus dan malware yang akan diakses oleh komputer. Jadi mudahnya program ini akan selalu running di background yang tentu karena berada dalam storage akan memakan jatah bandwidth data.
Lalu bagaimana solusinya?
- Cek terlebih dahulu apakah program ini benar-benar yang menyebabkan 100% disk usage pada komputer kamu dengan cara mendisable-nya. Cara untuk men-disable bermacam-macam tergantung dari program itu sendiri. Tapi karena pada umumnya program sejenis ini akan berjalan dalam service, maka kamu bisa men-disable servicenya seperti pada Trik ke-4 Langkah ke-2.
- Jika memang program ini menimbulkan masalah, maka kamu bisa menghubungi vendor/pembuat nya. Biasanya akan ada update yang meningkatkna performa program tanpa memakan banyak resource dari storage.
Bagaimana jika tidak ada update?
Kamu tidak perlu khawatir, karena sebenarnya Microsoft sudah memiliki program serupa, yaitu Windows Defender. Program ini akan selalu aktif dalam kondisi apapun (kecuali kalau kamu men-disable servicenya). Jadi kamu tidak perlu khawatir kalau antivirus dan anti-malware dalam keadaan non-aktif.
Untuk langkah yang lebih ekstrim lagi, tapi perlu digaris bawahi bahwa langkah ini kamu lakukan harus dengan pertimbangan pribadi yang mendalam, yaitu uninstall antivirus dan anti-malware.
Kenapa harus berhati-hati?
Jadi begini, masing-masing vendor antivirus dan anti-malware tentunya memiliki library threat masing-masing. Tidak semua antivirus akan dapat menyembuhkan (atau bahkan mendeteksi) semua virus yang ada. Hal ini juga berlaku pada Windows Defender.
Jadi begini, masing-masing vendor antivirus dan anti-malware tentunya memiliki library threat masing-masing. Tidak semua antivirus akan dapat menyembuhkan (atau bahkan mendeteksi) semua virus yang ada. Hal ini juga berlaku pada Windows Defender.
Trik ke-10: Lakukan Disk Check
Disk Check bisa dilakukan dengan beragam program yang beredar dipasaran atau bahkan mungkin vendor komputer kamu mempunyai program bawaan, misalnya Acer Care Center.
Windows sendiri pun memiliki program Disk Defragment, tapi Disk Defragment ini hanya untuk HDD jangan dilakukan untuk SSD karena dapat memperpendek umur SSD itu.
Contoh program lain adalah MiniTool Partition Wizard.
Penutup
Selain trik-trik diatas tentu masih banyak trik lain yang beredar diluar sana. Karena itu kamu jangan ragu-ragu untuk mencoba trik baru dan share atau post di Facebook page kami.
Sekian untuk materi kali ini.
Jangan lupa, belajar di Teknonerdy ini tidak susah, walaupun terkadang merepotkan.
Sampai jumpa di materi selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar