Update:
Steam Deck sudah bisa dibeli di Indonesia lho. Bagi yang berminat untuk membeli, bang Tekno rekomendasikan toko ini: https://tokopedia.link/McIT6GrUcyb
Steam Deck dengan jargonnya "All-in-one portable PC gaming" merupakan handheld console besutan Lord Gaben dan kroni-kroninya, alias Valve. Bahkan Valve dengan gagah berani menyatakan bahwa Steam Deck merupakan the most powerful, full-featured gaming handheld in the world.
Steam Deck merupakan console game portable atau populer disebut handheld console terbaru yang dirilis Valve. Console ini sekaligus merupakan game console pertama yang dibuat dan dirilis oleh Valve.
Nah, dengan merilis device ini maka secara resmi Valve akan masuk ke dunia persilatan handheld console yang dekade belakangan ini diisi pemain besar seperti Nintendo dengan Gameboy series, DS Series, serta Switch-nya dan Sony Playstation dengan PSP series-nya.
Dan luar biasanya Steam Deck ini juga bisa menjalankan emulator Switch!, seperti yang pernah dirilis di salah satu channel Youtube yang melakukan review Steam Deck. Namun sayangnya video tersebut sudah dihapus, entah karena claim dari Nintendo atau sebab lain. Selain itu Steam Deck ini bisa di cekoki OS Windows lho, jadi kamu bisa pakai Windows di device ini. Sungguh suatu hal yang absurd.
Kamu pasti penasaran kan, kira-kira gimana sih kalau main game sejenis Dota 2 menggunakan Steam Deck!. Nah, biar kamu semua ngak penasaran dengan gimbot mahal ini, yuk gaskeun kita bahas di artikel ini. Baca terus artikel ini sampai selesai ya!
Spesifikasi Teknis Steam Deck
Dengan jargon yang menyatakan bahwa device ini merupakan PC gaming portable, tentu saja spesifikasi hardware-nya tidak main-main untuk kelas handheld portable. Melalui pers release-nya, Valve menyatakan Steam Deck akan ditenagai dengan custom APU terbaru dari AMD, yaitu Zen 2 + RDNA 2 yang digadang-gadang hemat tenaga!. Yang tentu saja sudah sangat mumpuni untuk menjalakan game-game AAA terbaru.
Sementara untuk sisi built-in storage atau penyimpanannya Steam Deck memiliki 2 pilihan, yaitu eMMC dan NVMe SSD. Untuk model dengan 64GB eMMC merupakan versi paling murah, sedangkan untuk NVMe memiliki 2 pilihan 256GB dan 512GB.
Nah, jika kamu seorang hardcore gamer tentu akan merasa "Ah, 512GB gak cukup donk! 1 game aja udah 50an GB!", tenang saja karena Steam Deck juga memiliki slot MicroSD yang bisa kamu gunakan sebagai media penyimpanan tambahan.
Steam Deck menggunakan display dengan ukuran 7 inch yang tentu saja merupakan touch screen display yang mendukung multi-touch dan ada juga lho built-in virtual keyboardnya.
Dari sisi baterai, Steam Deck menggunakan baterai 40whr (watt-hour) yang diklaim Valve dapat bertahan selama 7-8 jam untuk penggunaan ringan. Tapi tentu saja jika kamu menggunakannya untuk game berat semacam Cyberpunk dengan setting rata kanan, akan memakan tenaga baterai yang lebih banyak sehingga tidak akan mencapai 7-8 jam.
Valve juga akan merilis aksesori serba bisa untuk Steam Deck ini. Salah satunya adalah The Steam Deck™ Docking Station. Bisa dipakai untuk apa saja ya kira-kira?
Docking Station, Aksesoris Wajib Hardcore Gamer
The Steam Deck™ Docking Station merupakan perangkat terpisah yang memungkinkan user untuk menghubungkan Steam Deck ke berbagai perangkat eksternal seperti external display semacam monitor dan TV atau extrenal input semacam joystick dan arcade stick untuk game fighting.
Selain itu dengan menggunakan docking user juga bisa menghubungkan Steam Deck dengan kabel LAN untuk wired network yang tentu akan menghemat pemakaian baterai. Tidak cuma sampai disitu saja kegunaan docking ini, karena ternyata docking ini juga bisa menjadi sumber power/listrik ketika digunakan dirumah. User juga bisa menggunakan kabel USB-C untuk menghubungkan Steam Deck ke docking, sehingga bisa digunakan sebagai handheld sambil di charge.
Kalau kamu mau bermain menggunakan keyboard dan mouse, kamu juga bisa menggunakan docking ini untuk menghubungkan Steam Deck dengan perangkat input external. Jadi kamu tetap bisa kok bermain Dota 2 menggunakan mouse dan keyboard melalui Steam Deck ini. Pemakai Invoker dan Meppo pasti akan senang mendengar kabar ini.
Perangkat ini dijual terpisah dari paket penjualan Steam Deck. Valve mengatakan bahwa Docking Station ini akan dirilis sekitar akhir Musim Semi 2022.
Harga dan Pre-Order
Steam Deck dibandrol dengan harga mulai dari $399 USD untuk versi paling murahnya, berikut daftar lengkapnya:
- $399 - 64GB eMMC
- $529 - 256GB NVMe SSD
- $649 - 512GB NVMe SSD
Sedangkan untuk paket penjualannya masing-masing versi akan mendapatkan "isian" yang tentunya berbeda. Apa saja itu?
Untuk saat sayangnya gamer Indonesia hanya bisa gigit jari sambil menunggu giliran. Pasalnya Steam Deck baru bisa dipesan dibeberapa negara saja, yaitu United States, Canada, Uni Eropa, dan United Kingdom. Tapi Valve mengatakan bahwa pada tahun ini (2022) more region to come. Semoga saja salah satunya adalah Indonesia.
Bagaimana? Apakah kamu tertarik untuk membelinya?
*****
Sampai jumpa di artikel selanjutnya.
Ingat, di
Teknonerdy selalu terdepan untuk kabar tekno!
Akhirnya ada tulisan bener versi indon.
BalasHapusBeli gan!
BalasHapus